Pamannya Una benar-benar tidak terima dengan kenyataan bahwa sang keponakan semakin parah di tengah-tengah Kebahagiaan dari Bagas dan Fara menantikan kelahiran anak yang merupakan keturunan dari keluarga wikatama. Dia tidak terima karena seakan-akan Una itu hanya dijadikan tumbal dan dibiarkan semakin parah hingga meninggal supaya Fara bisa naik kedudukannya menjadi istri pertama dan satu-satunya. Apalagi dengan kondisi bahwa Fara bisa melahirkan keturunan dari keluarga wikatama, ini membuat pamannya Una semakin berang. Ia iri karena Una takkan pernah bisa memiliki anak dari pernikahan nya dengan Bagas. “ Aku harus bisa menghancurkan kedua sejoli yang tampaknya saling mencintai itu, dan aku harus pastikan bahwa pembalasan dendamku itu bisa membuat mereka tersadar bahwa keluarga dari Una