Fara menangisi nasibnya yang harus menjadi yang kedua dan menerima kalau sebenarnya saat ini dirinya bahkan harus puas kalau hanya sekedar dijadikan pelampiasan atau hanya sekedar dijadikan penghasil keturunan bagi keluarga Wikatama. Pilihan yang sudah ia pilih dan mesti ia pertanggung jawabkan sampai akhir bukan? *** Padahal saat ini, bukan itu yang sedang dilakukan oleh Bagas. Ia bukan hanya sekedar menganggap Fara adalah penghasil keturunan buat keluarga Wikatama atau menjadi pemuas nafsunya saja. Ini gila, tapi ia benar benar mencintai Fara. Mungkin hanya diirnya dan orang satu ini yang menyadarinya, yang lain bahkan tak mengetahuinya. Pamannya Una mengetahui kalau cinta Bgas hanya buat Fara, Una sama seklai sudha tak ada dalam pikiran bahkan Bagas melakukan semuanya ini hanya ata