“Sudah sampai.” Aiden menyibak tanaman rambat yang menghalangi pintu ke luar dan benar saja, pintu ini terhubung ke bagian belakang mansion Porvich. Edith melongokan kepalanya ke luar dan mengerjap takjub saat melihatnya. Itu adalah rumah kaca yang dipenuhi oleh berbagai macam bunga dan tanaman. Dia tidak pernah tahu ada tempat seperti ini sebelumnya. “Kau bisa melepasnya sekarang.” Edith menaikan tangannya yang masih digenggam erat dan meminta pria itu untuk melepaskannya. Aiden langsung menlonggarkan genggamannya lalu menatap ke arah lain dengan wajah yang sedikit memerah. “Maafkan aku jika itu tidak membuatmu nyaman.” “Memang,” tutur Edith sambil memutar pergelangan tangannya yang sedikit terasa pegal. Ia tidak boleh terhenti di sini hanya karena sedikit penyesalan yang datang dari