“Klang.” Denting sendok yang beradu dengan piring mengisi udara malam ini di ruang makan. Daging rusa bakar bertabur rempah itu diiris tipis-tipis sebelum dimasukan ke dalam mulut. Terdengar suara air kaldu gurih yang merembes keluar saat potongan itu tergigit dan dikunyah. Rasa asin, manis dan asam bercampur dalam takaran yang pas sehingga membuat lidah siapapun menari saat mencecapnya. Daging rusa yang dipakai merupakan rusa buruan yang masih segar sehingga serat daging belum hancur dan menjadikannya sebagai daging yang empuk dan memiliki kadar air tinggi. Hidangan yang tersaji di depannya ini sangat lezat dan sempurna—perfecto, seharusnya begitu. Namun, perasaannya menjadi buruk saat melihat apa yang tengah terjadi di ujung meja lainnya. Aiden memperhatikannya dengan seksama sambil men