Bab 91

1517 Kata

Singapore, 5 Tahun kemudian. "Maaaaa..." "Ranita, jangan teriak-teriak gitu dong Nak. Nanti tenggorokan kamu sakit gimana? Mama bisa denger kok kalau kamu panggil pelan-pelan juga," "Ma, Daddy itu nyebelin banget masa jeruk Nita dimakan terus," Anggita yang sedang berkutat dengan meja makan mendekati Ranita yang tengah berada diruang tengah apartemen yang sudah ia tinggali hampir lima tahun ini. "Daddy?! Jangan isengin Ranita," omel Anggita dengan nada kesal. "Daddy cuma minta jeruk Ranita doang kok Ma. Ranita aja pelit masa nggak mau bagi-bagi sama Daddy jeruknya," Anggita memutar bola matanya dengan gerakan malas. "Ranita, jeruknya sharing sama Daddy ya Nak," ucap Anggita membujuk putri kecilnya yang kini berumur 4 tahun. Ranita menggeleng dengan tegas. "Nggak mau. Kalau Daddy ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN