Bab 153

1700 Kata

"Semoga om kamu bisa pelan-pelan membuka hatinya untuk memaafkan Papa ya Nak," ucap Radhika dengan nada lirih. Tidak lama kemudian pintu kamar rawat inap Ranita terbuka dan Diandra masuk. Radhika dan Diandra sama-sama kaget. "Lho Dhik, kamu udah dirumah sakit lagi? Kenapa nggak istirahat dulu aja," ucap Diandra dengan nada kaget. Radhika tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Dhika malah nggak tenang dirumah Ma," jawab Radhika jujur. "Angkasa di kamar mandi?" tanya Diandra memastikan. Radhika mengangguk pelan menjawab pertanyaan Diandra. Diandra pun menatap Ranita dan berjalan menghampiri Ranita. Diandra menatap wajah Ranita yang terdapat bekas air mata disana. "Nita habis nangis Dhik?" tanya Diandra memastikan. Radhika mengangguk pelan. "Tadi kata Angkasa ada obat Ranita yang disunt

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN