Bab 155

1700 Kata

Angkasa yang berniat menjenguk Ranita menggeram kesal mendengar percakapan antara Radhika dan Devano melalui celah pintu yang tidak tertutup sempurna. Angkasa masuk ke dalam dan memandang Radhika dengan tatapan penuh kebencian. Radhika yang kaget melihat kedatangan Angkasa yang tiba-tiba muncul dihadapannya pun spontan menyebutkan nama Angkasa. "Sa," "Aku nggak setuju Pa," ucap Angkasa to the point menatap Devano yang kini memejamkan matanya sambil duduk bersender di sofa. "Sa," Radhika berusaha menahan emosi Angkasa karena takut menganggu tidur Devano. "Papa sudah memutuskannya Mas," ucap Devano dengan nada datar dan mata tetap terpejam. "Angkasa nggak setuju Pa. Angkasa nggak akan_" luapan emosi Angkasa terhenti saat Devano memotong ucapannya. "Kamu tega terus liat Tata sama Nita

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN