*** Pagi ini suasana tampak berbeda dari pagi-pagi sebelumnya. Mary, yang biasanya selalu tersenyum saat melayani Victor di walk-in closet, kini tampak kurang ceria. Ia hanya berbicara sedikit dan tersenyum jarang sekali. Di sisi lain, Victor menduga perubahan sikap Mary disebabkan oleh kejadian semalam—ketika ia mengungkapkan perasaannya dan mereka sempat memperdebatkan nama Jihan. Di dalam walk-in closet itu, Mary hanya diam sambil menata rambut Victor, sementara Victor sesekali mencuri kesempatan untuk mengecup perutnya. Mungkinkah dia marah? Jika iya— kenapa harus marah? Entahlah… Mary sungguh membingungkan. Setelah memastikan tatanan rambut Victor sudah rapi dan sempurna, Mary bergerak menuju lemari khusus tempat jas-jas mahal Victor bergantung rapi. “Kamu mau pakai jas yang m

