*** Mary menggeliat di tempat tidur, menggerakkan tubuhnya dengan kedua mata yang masih tertutup rapat. Sebelah tangannya meraba-raba kasur di sampingnya. Tiba-tiba, keningnya berkerut, matanya terbuka lebar, dan ia langsung menoleh ke samping kanan. Kosong. "Ke mana Victor?" Pertanyaan itu seakan menyerang benak Mary. Wanita itu menegakkan tubuhnya dan meraih remot kecil yang tergeletak di atas nakas samping ranjang. Ia menekan salah satu tombol di remot, dan seketika suasana kamar menjadi terang setelah lampu utama dihidupkannya. “Victor,” ia memanggil pria itu, lalu mengarahkan pandangannya ke kamar mandi setelah tak mendapat sahutan. “Victor…!” Kali ini suaranya terdengar lebih tinggi dari sebelumnya, berharap sosok itu muncul di depannya. Namun, setelah beberapa saat, Victor tetap