*** Setelah mendengar kabar bahagia dari Dokter, Victor segera diizinkan masuk ke ruang IGD untuk menemui Mary. Langkahnya sedikit tergesa. Ia mendorong pintu perlahan, matanya langsung tertuju pada sosok Mary yang terbaring lemah di ranjang. Wajahnya masih tampak pucat, tetapi kedua matanya sudah terbuka. "Baby..." panggil Victor lembut sambil mendekati ranjang. Ia menarik kursi, duduk di sisi Mary, dan menggenggam tangannya dengan hangat. Mary menoleh perlahan, bibirnya membentuk senyum tipis meskipun tampak jelas tubuhnya masih lemah. "Kau sudah bangun," kata Victor dengan nada lega. Ia mengecup punggung tangan istrinya, mencoba menyampaikan perasaan syukur dan cinta tanpa kata-kata. Mary menatapnya samar. "Apa yang terjadi padaku?" tanyanya pelan, suaranya serak namun tetap terdeng

