*** Di ruang perawatan Mary, wanita itu hanya berdua dengan Lucy setelah kepergian Victor tadi. "Perut Anda masih terasa sakit, tidak?" tanya Lucy sambil mengupas jeruk untuk diberikan kepada Mary. Ia duduk di sebuah kursi dekat ranjang Mary. Mary menggelengkan kepala. "Puji Tuhan, sudah tidak sakit lagi," jawabnya seraya melempar senyum tipis pada gadis itu. Lucy mengangguk pelan sambil menghela napas lega. "Syukurlah, saya lega mendengarnya," lalu ia menyodorkan jeruk yang baru saja ia kupas kepada Mary. Wanita itu mengambilnya dan langsung memakannya. "Mau buah yang lain tidak? Pisang atau apel?" tawar Lucy. Mary menggeleng pelan sebagai tanda menolak. Ia memakan jeruk yang baru saja dikupas oleh Lucy hanya beberapa potong saja. "Jeruknya terlalu manis. Aku ingin yang asam," ujarn