Gembira mengawali hari di tempat baru dengan berjalan-jalan pagi, sekaligus untuk membeli sarapan. Bertemu dengan orang-orang baru yang bahkan belum dikenalnya, namun begitu ramah padanya. Gembira sejak tadi selalu melengkungkan bibir membentuk bulan sabit, ketika berpapasan dengan mereka yang bergantian menyapanya. Begitu merasa lelah, Gembira berjalan pulang menuju kos sembari menenteng sebungkus nasi uduk yang ia beli dari seorang nenek yang berjualan di sebuah pos ronda. Melewati pos penjagaan, Gembira meyempatkan menyapa Pak Agus yang sudah datang untuk bertugas. “Dari mana Mbak Ira?” “Cari sarapan, Pak.” “Lain kali jangan terlalu pagi ya, Mbak. Kalau pagi kadang jalanan masih sepi,” pesan Pak Agus, yang tak ingin terjadi sesuatu dengan penghuni kos yang dijaganya. “Oh, baik, Pak