Jeane masih menatap ke arah pintu sekalipun Rowan sudah tidak terlihat lagi. Kemarahan bergulung di dadanya.
‘Apa katanya tadi? Jangan menjadi penggoda suami orang? Cih! Siapa suruh dia menikahi wanita yang salah?’ Jeane menggerutu dalam hati. Dia sungguh tidak terima.
Kedua tangannya terkepal dengan kuat di samping tubuhnya. Dia merasa terhina oleh kata-kata dan sikap Rowan. Memangnya wanita itu siapa? Dibanding dirinya, Brandy Colleen tidak ada apa-apanya.
Jeane semakin membenci Brandy karena perlakuan Rowan ini. Sebelumnya Rowan selalu bersikap manis padanya, walaupun mereka tidak sedekat pasangan romantis lainnya. Sikap Rowan berubah karena Brandy Colleen.
Tidak. Sekalipun Rowan sudah menikahi wanita itu, dia tidak akan menyerah. Dia akan terus berusaha membuat Rowan meninggal
