"Kalian pulang tanggal dua belas ini, 'kan?" tanya Lorna ditelepon. "Ya. Kenapa, Mom?" "Kau berjanji akan membuat pesta pernikahan. Lupa?" "Oh. Astaga. Aku benar-benar lupa. Bagaimana bisa. Ck!" Caroline memukul kepalanya. Terkekeh-kekeh pelan. "Karena itu, Mommy menelponmu. Kau ingin pesta seperti apa? Undang tamu, ya. Kan status pernikahanmu sudah tersebar." "Mom, kau tahu siapa yang menyebarkannya?" tanya Caroline gusar. Belum mendapat jawaban. "Siapa lagi, kalau bukan Daddy-mu." cetus Lorna, membuat kening Caroline mengerut. "Dad? Kenapa dia melakukan itu?" Caroline beranjak mundur dari tempatnya. Bergerak bangkit. Menuangkan air. Mendadak, ia haus. "Kenapa memangnya? Bukankah itu bagus? Mungkin dia mulai membuka diri untuk Luiz." "Hm. Baiklah!" "Jadi, undang tamu?" tanya Lor