Liam menghela nafas resah. Sejak hubungannya direstui dan menuju jenjang pernikahan hidupnya seperti memiliki dua dunia. Saat terang ia bersama Ara dan disaat gelap ia bersama Lydia. Apalagi saat Lydia tahu bahwa hubungan Liam dan Ara malah semakin menjurus ke arah pernikahan. “Seharusnya yang menikah dengan kamu itu aku! Bukan gadis ingusan itu!” jerit Lydia marah pada Liam saat Liam menceritakan hasil pertemuan keluarganya dengan keluarga Ara. “Aku melakukan ini sesuai yang kamu mau bukan? Aku sudah melakukan nya agar kita tetap bisa bersama!” jawab Liam berkelit. “Aku tuh pengennya kamu menunjukan keburukan Ara sama orang tua kamu! Dia tuh gak pantes sama kamu! Trus kamu mau lagi nikah sama gadis kampungan itu?!” “Lydia! Jaga mulut kamu! Kita sudah cukup bersalah memperalat Ara u

