Ara bangun dari tidurnya dengan perasaan tidak semangat. Setelah tiga hari terbaring sakit hari ini ia memutuskan untuk bangkit dan mengumpulkan nyawanya. Hati dan pikirannya terasa kosong. Selama tiga hari ini pun ia tak bersemangat untuk berbicara dengan Liam walau suaminya terus-menerus menjaganya selama sakit dan menunjukan penyesalannya. Ara sadar dan yakin Liam telah memutuskan Lydia walau terlambat menurut Ara. Dari sikap suaminya Ara sadar bahwa suaminya memang memiliki perasaan untuknya. Tapi entah mengapa, ucapan Lydia yang mengatakan bahwa semua ini berawal dari sebuah tameng dan Ara tak pantas untuk Liam benar-benar membuat Ara kena mental. Ia merasa tak percaya diri dan merasa dirinya sangat jelek. Ia marah pada Liam karena jika ia sejelek itu mengapa pria itu tega memperm

