Frans terpaksa membawa Ara ke apartemennya karena tak ada tempat lain untuk menenangkan gadis itu. Ara benar-benar syok dan ia menangis terus-menerus sehingga menarik perhatian orang jika Frans membawanya ke resto atau cafe. Ia terpaksa menggendong Ara karena gadis itu tak sanggup berjalan, kakinya terasa lemas. “Ra, ayo minum dulu,” bujuk Frans pada Ara yang ia baringkan di sofa. Tapi gadis itu menggelengkan kepalanya dan bangkit dari duduknya seperti orang linglung dan akhirnya terduduk dilantai dan bersandar di pinggiran sofa. Frans segera membersihkan wajah Ara dengan handuk basah yang hangat melihat wajah perempuan itu berantakan sehabis menangis histeris. Walau menolak tapi Frans tetap membersihkan wajah Ara dan di akhiri dengan lemparan handuk kecil itu ke wajah Frans. “Kalia

