Ara menatap langit di hari Senin siang yang mendung. Ia baru saja mengantarkan orang tua dan mertuanya ke bandara karena mereka semua akan berangkat umroh. Lambaian tangan Liam dan senyuman manis suaminya tak bisa menyurutkan keinginan Ara untuk menemui Lydia. Setelah kemarin mencoba melupakan niatnya ternyata ia tak bisa dan semakin penasaran.
Kini ia sudah berada di sebuah perkantoran yang tak jauh dari kantor Frans berada diantara Liam. Ara berbohong pada suaminya dengan mengatakan bahwa ia diajak meeting siang ini oleh atasannya di kantor client. Melihat Liam telah pergi menjauh, Ara mengumpulkan keberaniannya untuk berjalan kaki menuju kantor Frans yang hanya beda dua gedung dari tempatnya berdiri.
Jantungnya berdegup dengan kencang, pikirannya penuh dengan kalimat dengan apa yang
