“Sialan kamu, Mas!” gumam Reiner yang merasa menyesal karena terpancing emosi dan memukul sang kakak. Bagaimanapun ia menyayangi Liam. Mereka berdua saling pandangan dengan tatapan menyesal. Liam segera memeluk Ara erat sambil berbisik bahwa ia tidak apa-apa lalu beringsut menghampiri adiknya dan akhirnya kedua adik kakak itu saling berpelukan sesaat dan meminta maaf. Bersaudara bertiga dengan kondisi laki-laki semua membuat mereka seolah terbiasa untuk bertengkar dan begitu mudahnya saling memaafkan. Ninung yang baru datang setelah mendengar jeritan Ara segera memukuli dua pria itu dengan kain lap yang dibawanya. “Udah tua-tua masih suka berantem aja! Dari dulu kalau bertengkar pake gebuk-gebukan!” ucap Ninung memarahi dua majikannya yang telah ia urus dari mereka kecil. Liam se

