"Aduh!" Mon menggigit bibir Heksa, lalu diikuti oleh tamparan kuat di pipi nya. Dia tersengal karena serangan Heksa. Kedua mata itu terlihat memerah. "Maaf, Moon." meraih tangannya Starla "Saya enggak akan nyakitin kamu. Pergilah, kamu mau kerja kan?" pintu baja itu terbuka. Melepaskan gadis itu dengan lembut. Terlihat menatap awas. Starla pun hendak keluar dengan melewati. Namun sebelum ia melangkah jauh, Heksa menarik dan memeluknya erat. "Aku cinta kamu, Moon. Jangan pernah hianatin aku lagi!" Apasih! Starla yakin sekali kalau lelaki ini memang sedang gila. Mau marah dan melawan pun percuma. Lelaki itu jelas bukanlah lawannya. "Nanti makan siang, kita bertemu lagi!" Memilih mengabaikan racauan tidak bermutu itu. Starla berjalan cepat ke dalam ruangannya dengan sesekali mengusap