CHAPTER 43

1301 Kata

Hingga akhirnya mobil itu berhenti di sebuah pondok yang beberapa hari ini ditinggalkan oleh Adam. Dibantu oleh Sindy mengangkat barang barangnya dan memasukannya ke dalam kamar Adam. “Kemana Hans? Dia menyebalkan sekali tidak membantu,” gerutu Sindy ketika mengangkat barang barang milik sang kekasih. “Biar aku saja yang mengangkatnya, kau istrihat sajalah, Sayang.” “Tidak bisa, aku harus memastikan semuanya beres. Apa kau ingin tidur di kamarku yang lebih luas?” Adam menggelengkan kepalanya. Memang kamar Sindy jauh lebih luas, tapi kenyataannya Adam lebih menyukai kamarnya yang langsung melihat keluar dengan leluasa. “Aku lebih suka berada di sini, jangan khawatir aku suka di sini.” “Kalau begitu biar aku yang membereskan barang barangmu. Bisa kau siapkan limun untukku?” “Tentu, Sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN