CHAPTER 42

2162 Kata

Akhirnya terjadi juga, Adam harus pergi dari tempat ini dengan berat hati. Dadanya terasa sesak harus meninggalkan tempat impiannya. Melangkah semakin jauh dari kamar yang luasnya setara dengan rumahnya membuat Adam semakin merasakan kesedihan. Kenapa semua kesenangan itu hanya sesaat? “Lain kali datang lagi ke sini, oke? Kami akan selalu menyambutmu dengan tangan terbuka.” “Ya, lain kali jika aku punya pekerjaan lain, mungkin akan mudah bagiku datang ke sini setiap waktu.” Nenek tertawa mendengar hal tersebut. “Sayang sekali kau harus pergi, padahal ada banyak yang ingin Nenek katakan dan berikan padamu. Tapi tidak apa, nanti juga kau akan menjadi anggota keluarga ini.” Satu per satu orang berdatangan untuk memberikan semangat pada Adam. “Ceritamu itu, aku yakin kau akan mendapatkan k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN