Setelah dikenalkan malam ini, hubungan baik mereka lanjut dengan berinteraksi pindah ke ruang pesan atau mengobrol di telepon. Masih saling tahap mengenal, pembahasannya tidak jauh dari personal, pekerjaan hingga Rigel. Fadhly satu maskapai dengan tempat kakaknya bekerja. Lalu Fadhly mengajak Lula bertemu, jalan sebelum esoknya ia akan kembali bekerja. “Siapa namanya?” tanya Dillah dengan penasaran setelah Lula minta pendapatnya akan ajakkan tersebut. “Fadhly Ganendra. Usianya di atas Aa sih, tiga tujuh.” “Ya, well done laaah...” angguk Dillah, usia segitu cukup matang untuk Lula. Lula memutar bola matanya mendengar sebutan itu, “dia pilot juga, satu maskapai sama Aa. Seniornya. Aa bilang dia sudah siap buat nikah, punya rumah sendiri, paling penting keluarganya baik. Aa sudah kena