“Seganas itu ya Pak Sky?” pertanyaan geli dengan nada jahil datang menghampiri Lula saat ia baru sampai rumah yang kini hanya dipakai untuk urusan pekerjaannya. Lula memutar bola matanya, sambil berjalan memasuki ruang kerja, lalu meletakkan secangkir s**u kacang hijau yang Ibu kirim. Ibu memang sering buat sendiri. Sementara Dillah terlihat tadi menyeduh teh detox. “Suamiku manusia ya! Bukan monster atau binatang buas, ganas-ganas!” Gerutu Lula yang malah membuat Dillah tergelak. “Ya, habis itu...” tunjuknya ke tanda kemerahan yang terlihat tepat di atas dadanya, pakaian Lula turun sedikit. Lula ikut menunduk, kemudian pipinya merona, cepat-cepat Lula membenarkan pakaiannya. “Ih kenapa enggak bilang dari tadi?!” Lula memberi batasan pada Sky untuk tidak tinggalkan tanda kissmark d