Tubuhnya berusaha merangkul tubuh besar Ayah dari putranya, Lula harusnya mengusir Sky pergi tetapi Sky bersikeras tidak mau meninggalkan rumahnya. Pelukan Sky terasa berbeda malam ini, bukan karena ia sedang dalam keadaan setengah sadar, namun seperti ada yang coba dirinya sampaikan sekaligus memang membutuhkan pelukan Lula. Segera ia merangkul Sky masuk, mendudukkannya di sofa, Sky bersandar sambil memejamkan mata, Lula cepat-cepat kembali menutup pagar rumah lalu pintunya. Dia tidak langsung kembali pada Sky, melainkan bersandar lebih dulu di pintu itu sambil menggigiti ujung jarinya, tangan lain bertumpu pada pinggannya. “Sky di sini? Harusnya aku mengusirnya? Bagaimana ini?!” gumamnya. Kedua kali Sky di rumahnya, malam ini situasinya berbeda. Ia menghela napas dalam-dalam, berulang