19

1079 Kata

Kinan mengangkat wajahnya. "Kamu?" panggil Kinan pelan sambil menatap OB yang masih membereskan alat alat makan ke rak makan yang ada di dalam pantry itu. OB itu tetap diam. Padahal ia tahu di sana hanya ada dia dan gadis cantik yang baru saja menangis itu. "Hei ... Kamu ...." panggil dengan suara yang lebih keras lagi. Kinan masih berpikir positif, mungkin saja, lelaki itu tidak mendengar panggilannya karena terlalu fokus pada pekerjaan atau sedang melamun. OB itu masih diam dan sibuk menyelesaikan tugasnya. "Hei ... Kamu dengar Kinan gak? Kinan lagi bicara sama kamu?" ucap Kinan pelan menatap punggung OB yang ada di depannya. Tubuh OB itu berputar dan menatap Kinan. "Mbaknya manggil saya?" tanya OB itu polos. "Kamu pikir, Kinan bicara dengan siapa? Bukankah di sini hanya ada ki

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN