Keesokan harinya... Fara terbangun dari tidurnya sambil memegangi kepalanya yang masih terasa sangat berat, dengan susah payah dia mulai membuka kedua matanya. Dia belum bisa melihat dengan jelas, namun, dia merasa bahwa seseorang yang tidur disampingnya itu tak lain dan tak bukan adalah sahabatnya sendiri. "Kenapa pusing sekali? Apa gue sudah terlalu banyak minum ya?" Ucapnya sambil terus memegangi kepalanya yang terasa sangat berat. "Mei, bangun!" Fara menguncang - guncang tubuh seseorang yang ada disampignya itu. Dia masih begitu yakin kalau ornag yang ada disampingnya adalah Mei. Fara mulai bangkit dari tidurnya, dia menggerakkan kakinya, dia merasakan ada rasa pedih yang sungguh luar biasa dibawah sana. 'Kenapa rasanya sakit sekali?' Pikirnya. Fara pun mulai merasa aneh dengan di