Mei sudah bisa menebak siapa sosok pria yang menghubungi sahabatnya itu, dia mengelus - elus punggung Fara untuk meredakan amarahnya. "Sabar, Sya..." Ujarnya. "Gimana gue bisa sabar menghadapi pria seperti dia, Mei!" Balasnya. "Iya gue ngerti, jadi tujuan lo pindah rumah itu hanya untuk menghindari tuh orang ya kan?" Tebak Mei yang sudah mengerti situasi yang dialami oleh sahabatnya itu. Fara mengangguk lemah, "Iya Mei...gue benar - benar muak dan terganggu banget dengan adanya dia!" Ujar Fara dengan begitu jujur. "Semoga saja setelah lo pindah kesini dia tidak bisa menemukan keberadaan lo ya, Sya." Harapan Mei untuk menenangkan Fara. "Gue harap juga begitu, Mei! Gue ingin hidup dengan tenang tanpa adanya dia didalam hidup gue." Ujar Fara lalu membaringkan tubuhnya diatas ranjang bar