“Sandra … kamu baik-baik aja, kan?” Tiba-tiba terdengar sebuah pertanyaan dari suara yang tak asing bagi Sandra. Sandra langsung menoleh, benar saja suaminya kini sudah ada di hadapannya. “Sandra?” panggil Fajar lagi karena Sandra hanya terdiam membisu. Fajar lalu beralih pada sopir taksi untuk bertanya, “Ada apa ini, Pak?” Tentunya Fajar berpura-pura tidak tahu. Namun terlepas dari itu, rasa khawatir yang dirasakannya bukanlah akting belaka. Ia benar-benar khawatir terlebih melihat Sandra tampak syok seperti ini. “A-anu, Pak. Barusan ada jambret.” “Astaga,” balas Fajar. “Kalau begitu biarkan dia pulang bersama saya ya, Pak. Saya suaminya.” Fajar menyerahkan uang itung-itung ongkos ganti rugi pada sang sopir. “Ayo, Sandra. Sebaiknya kamu pulang sama saya aja.” Tanpa mendebat, Sandra b

