Dibanding-bandingkan dengan Sherly, sungguh nyalinya ciut, Rena merasa inferior, dirinya yang hanyalah gadis biasa saja dari kalangan menengah ke bawah harus bersaing dengan Sherly yang tinggi menjulang bak model, cantik luar biasa bak Dewi dari kahayangan dan juga memiliki status sosial sederajat dengan Andra. Rena menghela nafas gundah, lelah memikirkannya. Tapi kembali diingatkan akan kondisinya saat ini hanya sebatas berhubungan kontrak dengan Andra. Seketika dia menepis semua kekhawatiran itu, lalu menipiskan bibirnya membuat lengkung senyum. Walau bibir dipaksa tersenyum, pikiran yang sudah disugesti sedemikian rupa namun tetap saja hati tidak bisa dibohongi. "Apa yang sebenarnya mas Andra lakukan bersama Sherly? Jika Mas Andra memang mencintai Sherly kenapa tunangannya malah sam