Langkah cepat Rena melintasi loby apartemennya tanpa memperdulikan Edward yang mengikuti dari belakang. Ketika dia menekan tombol lift, dari pintu besi yang menyerupai cermin itu Rena bisa melihat Edward berbelok ke lorong yang menuju gedung apartemen di sebelahnya. "Apa Kak Edward sengaja pindah ke sini karena tau aku tinggal di sini? Lalu dia juga menyewa apartemen yang sama dengan ku? Kalau Mas Andra tau pasti marah, dia pasti akan sangat posesif ... sekarang aja aku kewalahan menghadapinya.” Rena menggerutu di dalam hati. Akhir-akhir ini memang mas Andranya begitu posesif, kemarin saja ketika pulang terlambat menghadiri acara ulang tahun kepala cabang, Rena harus mengeluarkan jurus maut rayuannya agar sang suami memaafkan. Bahkan ponselnya sehari bisa berdering beberapa kali mulai