Beberapa kali Rena mengecek alat komunikasi canggihnya, tidak ada satupun notif pesan atau panggilan dari Andra. Rena pun seperti segan menghubungi suaminya lebih dahulu, mungkin mereka sama-sama butuh waktu untuk merenung. Menurutnya sudah jelas dia mengutarakan apa yang mengganjal dihatinya, Rena hanya ingin kontrak itu gugur. Dan seharusnya Andra cukup pintar untuk mengerti semua maksud perkataan Rena. Di sebrang lautan sana, Andra jadi begitu frustasi karena masalah rumah tangga yang menderanya. Semalaman tidak bisa memejamkan mata sedetik pun hingga pagi ini datang ke kantor dengan wajah kusut bahkan dasinya tidak terpasang sempurna dan rambutnya tidak rapih seperti biasa. “Kenape lo, Ndra?” tegur Ricko yang baru saja masuk ke ruangan Andra membawa laporan yang pria itu minta.