KEESOKAN HARINYA Dio dan Mia keluar dari kamarnya secara bersamaan lantaran indera penciumannya menangkap aroma masakan yang membuat perut mereka seketika mengeluarkan bunyi. Tubuh keduanya seolah terbuai akan aroma tersebut yang membawa mereka menuju dapur di mana telah tersedia berbagai hidangan yang begitu menggugah selera. “Dio … kopinya ambil sendiri ya,” kata Rena sambil mengendikan dagu kearah coffeemaker. “Ren … boleh enggak aku spent time disini sebulan saja.” Mia berseloroh sambil menyiuk nasi dari ricecooker tanpa dipersilahkan. Dia merasa menjadi Tuan Putri tinggal di istana mewah dan makanan sudah tersedia jika dia lapar. “Boleh banget Mia … tapi gimana kerjaan kamu,” balas Rena yang sudah menarik kursi untuk kemudian duduk di sisi bersebrangan dengan Mia. Mia langsung