“Ren…masih lama?” tanya Rio sambil membereskan meja. “He’em … pulang aja duluan,” balas Rena tanpa menatap Rio, terlalu sibuk dengan sekumpulan kertas di mejanya. “Beneran nih …myang lain udah pada pulang.” Rio memberitahu. “Beneran Rio … udah gih balik!” Rena menoleh menatap wajah Rio guna meyakinkan lelaki itu kalau dia baik-baik saja. Gemas rasanya Rio melihat bulu mata lentik itu mengibas manja seolah menggodanya. Rio mengembuskan nafas panjang seraya bangkit dari kursinya. “Ya udah aku duluan ya,” pamit Rio yang langsung mendapat anggukan dari supervisor cantik itu. Tinggal Rena sendiri di dalam kantor, sekuriti yang berjaga di luar tengah asyik merokok sambil menyeruput cairan berwarna hitam pekat. “Pak!” Rena berseru sambil menepuk pundak pak Setiawan. Dia baru selesai sete