> BAB EMPAT BELAS <

1009 Kata

Aku terus berlari dengan cepat, aku tidak memperdulikan siapapun, hatiku benar benar sakit dan air mataku terus saja mengalir tanpa bisa aku tahan, banyak sekali orang orang yang menatapku dalam keadaan bingung sekaligus khawatir. Tapi biarlah. Ponselku terus saja berdering, karna malas berbicara dengan siapapun, maka dengan sengaja aku mematikannya. Ya tuhan, Hatiku benar benar terluka saat mendengar ayah berkata seperti itu?! Sudah bertahun tahun aku hidup bersamanya dan tinggal sebagai putrinya, tidak pernah sekalipun hal itu terucap, aku sangat menyayanginya, aku sangat menghormatinya dan aku juga sangat mengaguminya sebagai ayah terbaik di dunia ini, Aku tidak tahu mengapa ayah bisa sampai semarah itu, mungkin juga karna sikapku yang terlalu berlebihan hingga membuatnya marah d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN