*POV NUR JANNAH* Suasana di kantor Yusuf tiba tiba saja berubah menjadi hening, sahabatku Tia hanya bisa menangis sambil terus menggumamkan nama Dilla, sedangkan aku sendiri menatap yusuf dengan tatapan benci. Hasan sudah pergi dari tadi mengejar Dilla seperti orang kesetanan. Sungguh!! Kejadian ini benar benar membuat hatiku terluka. Irwan terus saja terdiam dan tangannya terkepal, dia benar benar kelihatan hancur. Aku menghampiri Jasmin dan menatapnya dengan lembut. "Sayang, sebaiknya kau bawa umi mu pulang sekarang, dia butuh istirahat," perintahku lembut. Jasmin mengusap air matanya, dia memelukku sambil menangis, aku tahu betapa hatinya sangat hancur karna melihat Hasan begitu sangat mencintai Dilla."maafkan umi ya nak, umi tidak bisa memaksa Hasan buat mencintaimu, hatinya ha