Suasana permusuhan yang sebelumnya memanas, kini berubah menjadi suasana mencekam dan membuat Rayhan tidak berani mendongakan kepalanya sama sekali. Laki-laki yang sekarang sedang duduk di samping Dewi dengan santainya itu adalah yang paling Rayhan takuti sejak kecil. "Jika lo anggap apa yang dilakukan Dewi adalah kejahatan, lalu bagaimana dengan apa yang lo lakukan pada Dimas sejak kecil?" Rayhan diam saja. Ana bahkan sudah sedikit gemetar. Dewi sendiri langsung mendongak tertarik karena merasa kakak dari kekasihnya ini berada di pihaknya. Dari reaksi laki-laki itu yang biasa saja, Dewi yakin Marchel sudah tahu semuanya. "Mendorong Dimas dari balkon, memfitnahnya, menaruh racun di makanannya. Lo pikir gue gak tahu?" Tambah Marchel lagi. "Itu karena Dimas pantas mendapatkann