Dewi tidak pernah menyangka jika rasanya akan sesakit ini. Dimas bahkan tidak mau lagi mendengarkan penjelasannya. Sudah semalaman wanita itu menangis, ditemani Alvin disampingnya. Hanya menemani saja belum berbicara apapun. Laki-laki itu menunggu adiknya siap diajak bicara baru dia akan mendengarkan sambil menyampaikan pendapatnya. Selena masuk membawakan dua gelas coklat panas untuk kedua anaknya itu. Kemudian mendesah sambil menatap Alvin. Seolah menyuruh laki-laki itu untuk menghibur adiknya. "Minum dulu yuk, mamah buatin coklat panas. Abis itu kita bicara." Dewi mengangguk. Wanita itu memang merasa butuh teman bicara, bagaimanapun semua yang selama ini di simpannya sendiri sudah menjadi bumerang untuk dirinya sendiri. Dewi berniat akan mengakui segalanya pada Alvin dan o