Setelah menghabiskan waktu seharian penuh bersama dengan putri kesayangannya, Clara. Mr. Fredrinn kembali ke kamarnya, ia melangkah dengan gontai namun tetap tenang, melewati lorong-lorong rumah besar yang sudah mulai terasa sepi dan sunyi, semua orang sudah kembali ke kamarnya masing-masing, termasuk juga para asisten rumah tangganya dan juga pengawalnya. Rumah itu begitu sangat megah sekali, namun kini terasa begitu sangat kosong tanpa kehadiran tawa dan kebersamaan yang penuh kehangatan seperti dulu, ketika masih ada mendiang istrinya. Meskipun saat ini, pria paruh baya itu merasa sangat bahagia karena bisa kembali merasakan kedekatan bersama dengan putrinya, namun tetap saja rasa khawatirnya itu begitu sangat dalam dan masih menggantung di hatinya. Masuk ke dalam kamar, tak lupa menu