Setelah kepergian Devon, Diana terpekur duduk seorang diri di sofa ruang keluarga. Darco yang memang belum bisa berjalan, terpaksa hanya bisa berdiam diri di dalam kamarnya. Diana tak habis pikir dengan apa yang terjadi pada putranya. Devon adalah anak satu-satu nya yang begitu ia cintai dan juga begitu Diana banggakan. Tak menyangka jika semua akan berakhir seperti ini. Bagaimana mungkin bisa memiliki kehidupan menyimpang seperti itu. Tak terasa bulir bening membasahi pipi Diana. Ia menangis. Ia merasa telah gagal menjadi seorang ibu untuk Devon. Bahkan karena terlalu sibuk mencari perhatian Darco, Diana sampai melupakan keberadaan Devon. Anak yang sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang nya. Mengingat sejak kecil Devon tak pernah mendapatkan kasih sayang dari Darco, tak pernah te