Brakk.!!!! Suara pintu ruang kerja nya yang terbuka dengan paksa, membuat Devon mendongak dan mengalihkan perhatian dari berkas yang sedang ia kerjakan. Lelaki itu sampai terkesiap dengan kehadiran Denzel yang tiba- tiba. "Denz....! Kau ini kenapa? Apakah tidak bisa dengan cara halus kau memasuki ruanganku!" tegur Devon dengan nada suara sedikit meninggi. Denzel dengan rahang mengeras karena amarah, menutup kembali pintu ruang kerja Devon di belakang nya. Lalu melangkah maju mendekati meja kerja Devon. " Harusnya aku yang bertanya seperti itu padamu? Apa yang terjadi padamu sampai-sampai kau berani mengabaikanku sekarang? Oh... Atau jangan - jangan semua ini karena w***********g itu?" tuding Denzel tidak terima. Pasalnya beberapa waktu terakhir ini ia mendapati perubahan sikap De