Devon kembali menatap tangan Denzel yang masih bertengger di atas pahanya. Lalu ia pejamkan matanya. Tidak ada sensasi apapun yang Devon rasakan. Ini sudah gila. Apakah benar ia tak lagi memiliki perasaan apapun pada lelaki di sebelahnya ini. Helaan nafas keluar dari sela bibir Devon. Dan saat ia membuka kembali matanya, Denzel sudah merangsek semakin mendekat padanya. Ia tidak bisa melakukan nya lagi. Begitu saja Devon beranjak berdiri dari duduk nya. Sampai-sampai membuat Denzel terkesiap dan memundurkan punggungnya. "Dev....! Kau kenapa?! " tanya Denzel dengan sedikit teriakan. Devon sendiri tak mengerti dengan apa yang kini ia rasakan. Tapi yang jelas, ia merasa kurang nyaman berada sedekat ini dengan Denzel. Tapi Devon tak ingin membuat Denzel kecewa dengan penolakan nya. " Den