Devon masih memikirkan perkataan mamanya pagi tadi. Iya, dia memang tidak boleh seperti ini terus menerus. Hidupnya harus berjalan. Memang penyesalan datang nya selalu terlambat. Tapi ia bisa apa jika dia sendiri yang dulu memulai nya. Ah, entahlah. Devon rasa ia memang sudah jatuh cinta pada istrinya itu. Devon tersenyum seraya menggelengkan kepala. Ia tak tahu harus berbuat apa sekarang. Tapi yang jelas, ia tak boleh lagi bermalas- malasan. Kemana pergi nya Devon yang dulu? Andai Devi tahu jika saat ini dia terlihat sangat kacau dan berantakan, mungkin Devon akan merasa malu luaar biasa karena patah hati ditinggalkan oleh wanita itu. Devon keluar kantor karena hari ini ia akan mengunjungi perusahaan milik Darco. Sejak Darco sakit, papa nya itu memang tak bisa menghandel perusahaan