Devi membuka pintu apartmen. Setelah menyimpan sepatu nya di rak yang sudah tersedia , wanita itu dengan santai berjalan menuju kamarnya berada. Tapi langkahnya terhenti. Di sofa ruang keluarga ada Devon yang sedang duduk dengan mengangkat sebelah kaki nya. Tentu saja Devi gugup mendapati keberadaan Devon. Bukankah lelaki itu tadi mengatakan akan pergi keluar. Kenapa cepat sekali kembali. Padahal biasanya, jika sedang berada di luar, Devon akan betah dan baru akan pulang kala hari beranjak malam. "Darimana saja kamu?" tanya Devon dengan suara berat dan tajam. Bahkan laki-laki itu berkata tanpa repot- repot menoleh ke arahnya. "Tadi ada urusan sebentar." jawab Devi dengan gugup. Devon membalikkan badan nya, menatap Devi yang masih berdiri di belakang sofa yang ia duduki. "Untuk apa