Waktu sudah menunjukkan pukul 00.00 tengah malam dan Reyhan masih termangu menatap sekeliling kamarnya. Sudah lama sekali dia meninggalkan kamar itu. tidak ada satu pun yang berubah. Semua perabotan dan benda-benda kesayangan miliknya masih tetap berada di tempat yang sama. Padahal sebelumnya Reyhan sempat berpikir dan berprasangka bahwa sang ayah akan membuang semua barang-barang miliknya paska kabur dari rumah. Reyhan beralih menepuk-nepuk kasurnya yang sangat empuk dan nyaman. Memang tidak ada tempat terbaik selain rumah untuk menjadi tempat pulang. Sejenak Reyhan merenungi sikapnya yang gegabah. Dia memutuskan lari dari rumah karena mengira sang papa akan menentang hubungannya dengan Dinni. Namun kenyataannya sang papa tidak berniat sama sekali untuk ikut campur dalam urusan percintaa