“Zero mengatakan padaku kalau akan ada musuh datang dari arah barat daya. Mereka akan bertempur melawan klan kita, dan pada saat itu Zero akan berdiri di sisi musuh menjadi lawanku.” Tambahnya untuk meyakinkan Derios. Derios segera melepaskan kedua bahu Sandira, pria itu memutar tubuhnya berdiri memunggunginya. “Jadi ini yang dia katakan padamu? Kamu pikir mulut pria itu bisa kamu percaya? Sudah berapa kali dia menipu, menghasut klan lain, bahkan menggunakan mantra ciptaannya untuk melenyapkan kita?” Sandira menggelengkan kepalanya. “Kamu salah, bukan kita tapi kamu.” Sahutnya lalu bergegas pergi mendahului Derios menuju ke arah apartemen miliknya di mana dia tinggal di dalam gedung tersebut. Derios mengepalkan tangannya, dia merasa sangat kecewa dengan jawaban Sandira. Pria itu menghe

