Ch-160 Kedatangan Zero dan Pembantaian

2122 Kata

Karena tidak menemukan apa yang dia cari, Sandira berniat meninggalkan bar tersebut. Saat ia berdiri tiba-tiba Sein mencekal lengannya. Pria itu menatap kedua mata Sandira dengan sorot mata tajam. “Jangan menghindar dariku.” Sandira terkejut mendengar ucapan Sein, wanita itu segera melepas genggaman Sein dari lengannya. “Bisakah kamu berhenti melibatkan diriku?” Seru Sandira padanya. Sein tidak mengerti maksud dari kalimat tersebut. Dia kembali menahan lengan Sandira agar tidak bergegas pergi meninggalkannya. Pikirnya Sandira sudah bertemu dengan Zenyta sebelum dia tiba di sana. “Kapan dia bertemu denganmu?” Tanya Sein tiba-tiba. “Aku dan dia bukan..” “Dia?” Potong Sandira dengan kening mengernyit, wanita itu terlihat bingung dan tidak mengerti maksud dari ucapan Sein barusan. “

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN