Part 43

1127 Kata

Derios dan Sandira masih tetap tinggal di dalam ruangan tersebut. Pria itu terlihat marah karena ternyata acara hari itu gagal total. "Antarkan aku pulang." Sandira berdiri dari tempat duduknya. Wanita itu bersiap melangkah keluar dari dalam ruangan bersiap mendorong pintu batu. "Akh! Kenapa berat sekali?" Keluhnya seraya menoleh ke arah Derios, berharap pria itu mau membantunya. Derios dengan santai tetap duduk pada kursinya, pria itu hanya mengamatinya sedang kesulitan mendorong pintu batu. "Sampai kapan kamu berencana akan terus diam seperti itu?" Tanya Sandira seraya berkacak pinggang. Keningnya sudah berkeringat gara-gara kesulitan mendorong pintu batu tersebut. Derios mengunyah gigi kosong, pria itu segera berdiri. Bukan untuk membantunya membuka pintu, tapi hanya bersandar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN