Sandira tetap memilih pergi, wanita itu tidak peduli dengan musuh yang akan menyerang kota. Ada sesuatu yang mengganjal dalam hati Sandira. Wanita itu sebenarnya tahu kalau Darwin masih tinggal di sekitarnya. Niat Sandira melakukan itu sekarang agar pria itu bersedia menunjukkan diri di hadapan mereka untuk melawan para musuh yang akan menyerang kota.
Sein merasa kesal, pria itu tidak mengijinkan Sandira pergi. Dengan suara lantang dia segera berteriak pada Sandira.
“Jika kamu tetap memutuskan untuk pergi dari sini, maka kota akan hancur. Kamu tidak akan pernah melihat kota utuh seperti hari ini. Mungkin para penduduk juga akan memilih meninggalkan kediaman mereka. Bagaimana dengan orang tua yang tidak berdaya! Juga anak-anak manusia yang tidak bersalah!” Teriak Sein pada Sandira.
Uca
