Part 20

1056 Kata

"Sudah, gue, aku, anu!" Ucap Sandira dengan bibir tergagap menjauhkan wajahnya dari sabetan bibir pria di depannya. Dia masih bersandar di balik daun pintu, dalam rumahnya. "Kamu gugup sekali sayang, bicara pelan-pelan saja. Aku akan tetap berada di sini sepanjang hari menemanimu. Jadi tidak perlu takut aku pergi." Penuh percaya diri, dengan muka tampan seribu persen nggak kurang satu persen pun. "Dasar, ini setan. Gue malah maunya buru-buru supaya elo cepet minggat! Menyingkir dari hidup gue selama-lamanya." Berucap dalam hati, menatap kanan-kiri. Derios terlihat santai, senyumnya tak kunjung sirna dari bibirnya. Wajah tampannya bersinar-sinar bak rembulan keperakan, bukannya membuat Sandira takluk padanya. Tapi sekali mengingat bahwa Derios bukan manusia dia selalu berusaha agar bi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN